5 Pokok Akidah al-Maturidi dan Perbedaannya dengan al-Asy'ari
Penulis Alwi Ridwan Hidayat
Setelah menjelaskan secara ringkas tentang pokok-pokok pemikiran akidah Abu Hasan Al-Asy'ari, kin gilirannya membahas tentang Abu Mansur Al-Maturidi.
Nama lengkapnya Imam abu Mansur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Al-Maturidi. Al-Maturidi adalah nisbat terhadap tempat kelahiran. Daerah Maturidi atau Maturiti terletak di kota Samarqandi. Seorang ahli sejarah, Dr. Ayub Ali mengatakan bahwa Imam Maturidi diperkirakan lahir tahun 238 H / 852 M.
Perjalanan selama mempelajari ilmu beliau berguru kepada ulama terkemuka, diantaranya; Abi Nasr Al-‘Iyadhi, kepada Abu Bakar Ahmad Al-Janzani (guru fiqh), Muhammad bin Muqatil Al-Razi, seorang ulama yang sangat rasionalis.
Perjalanan selama mempelajari ilmu beliau berguru kepada ulama terkemuka, diantaranya; Abi Nasr Al-‘Iyadhi, kepada Abu Bakar Ahmad Al-Janzani (guru fiqh), Muhammad bin Muqatil Al-Razi, seorang ulama yang sangat rasionalis.
Adapun ketiga guru beliau belajar fikih kepada Imam Abi Sulaiman bin Musa bin Sulaiman Al-Janzani dan ia belajar kepada dua imam, yakni Imam Abi Yusuf dan Muhammad bin Al Hasan.
Imam Al-Maturidi banyak dipengaruhi oleh pola pikir imam abu hanifah, yang banyak menggunakan rasio, tak heran dalam pandang teologinya beliau banyak menggunakan kekuatan akal.
Imam Al-Maturidi banyak dipengaruhi oleh pola pikir imam abu hanifah, yang banyak menggunakan rasio, tak heran dalam pandang teologinya beliau banyak menggunakan kekuatan akal.
Demikian itu membuat Al-Maturidi memiliki paham yang sama dengan Al-Asy’ari, yakni sama-sama menentang paham Muktazilah.
Berikut ini sebagian pandangan Imam Al-Maturidi dalam lingkup teologi;
- Mengenai Alquran, ia sependapat dengan Al-asy’ari dan Abu Hanifah. Bahwa Kalam Allah adalah qadim. Al-Maturidi mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah Kalam Allah yang qodim, tidak diubah, tidak diciptakan, tidak baru dan tidak ada permulaannya.
- Mengenai sifat Allah SWT, terdapat kesamaan dengan Al-Asy’ary bahwa Tuhan mempunyai sifat-sifat, seperi adanya nash yang menunjukkan bahwa Allah menyifati diri-Nya dengan sifat mendengar dan sifat melihat. Dengan demikian itu Al-Maturidi berpendapat bahwa Tuhan mengetahui bukan dengan dzat-Nya tetapi dengan pengetahuannya, tetapi tidak seperti pengetahuan (al-‘Ulm).
- Masalah iman dan islam, Al-Maturidi berpendapat bahwa dalam beriman itu wajib dengan akal.
- Masalah melihat Allah SWT dan pelaku dosa besar, beliau sependapat dengan Al-Asy’ary.
- Masalah baik dan buruk, beliau lebih dekat kepada Muktazilah, bahwasannya akal mampu mengidentifikasi sesuatu yang baik dan yang buruk.
- Imannya orang yang taklid hukumnya sah, sedangkan imam Al-Asy’ary tidak sah.
- Makrifatullah wajib secara aqliyah, sedangkan Imam Al-Asy’ary wajib secara syariah,
- Perbuatan manusia adalah perbuatan hakiki, sedangkan Imam Al-Asy’ary berpendapat bahwa perbuatan manusia bersifat majazi, yang hakiki adalah dari Allah SWT.
A Fatih Syuhud, Ahlussunnah Wal Jama'ah Islam Wasathiyah Tasamuh dan Cinta Damai, Pustaka Alkhoirot, 2019
Posting Komentar untuk "5 Pokok Akidah al-Maturidi dan Perbedaannya dengan al-Asy'ari"